THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 30 Desember 2008

tahun baru..........

dua tahun baru dalam waktu yang berdekatan...
tahun baru hijriah 1430 H
tahun baru masehi 2009

tapi sungguh ironi, di Indonesia yang mayoritas Islam ternyata lebih fokus ke perayaan tahun baru masehi. bahkan sebagian malah tak tahu kalau 1 Muharram itu bertepatan dengan 29 Desember 2008 dan sudah terlewati, jadi mereka banyak yang tidak tahu kalau kita sudah memasuk tahun baru hijriah. hm... sedih! padahal spirit umat Islam sedang dibutuhkan sekarang. kenapa? karena nun jauh di Palestina sana, saudara-saudara muslim kita sedang berjihad melawan biadab israel.

jadi...
saatnya menggantungkan sejuta asa!
jangan sampai kita kecolongan...

selamat tahun baru...

hm....

ares (SUMMER BREEZZE)

adalah ares yang hidup dalam dunia yang sendiri
kuat dengan segala kelemahan
mencoba membentengi diri akan keangkuhan

hm...
tak mudah hidup sendiri. benar kan? bagaimanapun kita mahluk yang butuh mahluk lain. tapi apa artinya kebersamaan jika itu palsu belaka? mungkin aku sama seperti ares. bagiku kebersamaan itu adalah omong kosong. hanya legalitas agar kita diakui sebagai manusia yang punya hati. seribu satu manusia yang sadar tentang arti yang mendalam dari sebuah kebersamaan. toh nyatanya benteng-benteng egois itu masih terlalu kokoh bak benteng konstantinopel.

hm...
tak mudah menikmati kesendirian. tapi jika terkungkung dalam sandiwara manis yang mengatasnamakan 'together has power', untuk apa? adakah arti untuk semua ini? jika ya, tolong tunjukkan padaku.

benarkah bahwa
bukan mereka yang pergi
tapi aku yang menghilang

sebuah apresiasi untuk tokoh ares dalam film 'SUMMER BREEZE'

Kamis, 25 Desember 2008

selamat tinggal....

selamat tinggal semuanya
semua yang pernah aku jadikan asa


sedih ya, saat kita dipaksa mengucapkan kalimat itu? tapi itu adalah kenyataan yang harus kita hadapi. karena manusia harus berani mengajarkan dirinya sendiri tentang hakikat kehidupan ini. bahwa, tak semua yang kita inginkan bisa kita dapatkan. kalau hidup ini mulus-mulus saja bagai jalan tol, lantas kapan kita belajar? kapan kita bisa menjelma jadi mahluk mulia?

menangis? boleh kok! bagaimanapun itu salah satu ciri kemanusiaan yang kita punya. tapi, bukan berarti kita harus membanjiri rumah kita dengan air mata.

sedih? tentu itu juga boleh. itu anugrah Tuhan. tapi bukan berarti kita harus terpuruk dan memilih untuk tidur dengan harap bernasib jadi 'sleeping beauty'.

jadi...
rasa sakit adalah vitamin
bagian dari bertumbuh
dari sana kita belajar
maka tak ada tempat untuk ragu pada-Nya
karena kita memang tak pernah tau rahasia Tuhan
tapi kita harus tau dan yakin akan pertolongan-Nya

'seorang yang beriman, saat dia ditimpa musibah, air matanya mengalir. tapi hatinya terilhami untuk menyadari bahwa apa yang terjadi pada dirinya adalah yang terbaik'

jadi, libatkanlah Allah dalam setiap langkah hidup kita....
karena saat kita tak punya siapa-siapa
hanya Dia yang kita punya.

Minggu, 21 Desember 2008

orang baru

bahkan selalu ada caci meski sang lebah t'lah menghasilkan madunya...


aku bukan lebah
hanya mencoba melakon jadi lebah
tapi uh....
aku tak semujur dia

setengah sadar aku membuka pintu
oh, rupanya "................"
kenapa neng? baru bangun yah?
iya "..............." agak sakit kepala
oh udah nanti aja
ada apa ya???

mandi
berangkat
tanpa sarapan
percuma, jatah entah ke mana? (tolong catat kalimat ini)

sampai di sekolah
subhanallah... kepala ini bagai diaduk remuk tanpa bentuk
bismillah...

teteh.... aku ada perlu "bla...bla....bla...."
take it easy, beres!
nirafi....... "bla...bla...bla.... 1000x"
hai... kelar!
SMS masuk "bla....bla...bla..."
well,,, selesai!
aku butuh nasi!
anter ufi
eh "bla...bla...bla"
terserah aja yach!

i want my way back home
yuk, bareng aja...
alhamdulillah, ma iwind
tapi nyimpang dulu ya?
bentar aja tapi ya?
deal!

buka pintu,
menyalakan lampu
subhanallah adem...
"tok...tok...tok..."
ada yang belum lunas
hah? kok gt?
ikut yg lain ya... biar sama, jadi bilang aja sama ibu
ok,aku cari aman

yuk
go home, senangnya!
tapi... ups otak ini kalang kabut!
apa yang sebaiknya dilakukan, Ya Rabb?

besok paginya
mah... "bla...bla...bla..."
ih kok gitu?
entahlah, udah gimana lagi coba?
ok,tunggu ada ya.

maka tersiksalah
gadis tikus ini
yang sudah lama berlubang di sama
orang baru-baru itu
berisik...
subhanallah, rese juga
mencari-cari alasan untuk aku enyah
baiklah,
bagaimanapun aku yang minta ketenangan
terima kasih
telah mengambil jatahku(ingat?)
dan berbicara keras-keras di telingaku
selamat tinggal

satu urusan, selesai!




Kamis, 18 Desember 2008

ada apa ini?


mah...
ada apa ini?
kenapa jadi begini?
apa dulu mamah juga gini?
aku bingung mah...
ayo katakanlah sesuatu...
apa yang harus aku lakukan untuk menghadapi semua ini mah?
aku ingin berhenti merasakan sesuatu hilang dari rumahku
mah...
tolong hentikanlah
biar semua berhenti, mah...

Kamis, 04 Desember 2008

watashi no tomodachi


they are my classmate
they and me have a lot in common
i love them

Senin, 01 Desember 2008

Donna Donna by Sita (ost Gie)




On a waggon bound for market

There’s a calf with a mournful eye

High above him there’s a swallow,

Winging swiftly through the sky


How the winds are laughing,

They laugh with all their might

Laugh and laugh the whole day through,

And half the summers night

Donna, Donna, Donna, Donna;

Donna, Donna, Donna, Don.

Donna, Donna, Donna, Donna;

Donna, Donna, Donna, Don.

Stop complaining said the farmer,

Who told you a calf to be?

Why don’t you have wings to fly with,

Like the swallow so proud and free?

Calves are easly bound and slaughtered,

Never knowing the reason why

But whoever treasures freedom,

Like the swallow has learned to fly.

Cahaya Bulan – Nicholas Saputra (Gie)


Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa

Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui

Apakah kau masih sambut dahulu memintaku minum susu

Sambil membenarkan letak kemejaku

Kabut tipispun turun pelan-pelan di lembah kasih

Lembah bandalawangi

Kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram

Meresapi belaian angin yang menjadi dingin

Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu

Ketika kudekap, kau dekaplah aku lebih mesra

Lebih dekat

Apakah kau masih akan berkata

Kudengar dekap jantungmu

Kita begitu berbeda dalam semua

Kecuali dalam cinta

Cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan

Yang takkan pernah aku tahu di mana jawaban itu

Bagai letusan berapi bangunkan dari mimpi

Sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati