THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 27 Maret 2009

Go To Cambodia

senangnya jd DUBES....
meski cuma pura-pura! HE,,,
ya,,, mungkin ni lomba terakhir yang nita ikuti selama di DUTA.....




















kost ceria...........

emh....

nta udah tua ya? dah mau kuliah lg.....,

so,,,


dah hampir 6taun dong ya nta kost?


tapi baru kali ni nta kost bareng ma tmen se-eS-eM-A
sbenernya si mereka tmen eSeMPe nta jg....


senangnya, di akhir masa eS-eM-A yang pelik dan penuh warna,
nta punya kenangan manis di tempat kost....
ni....















ni trio DUTA yg tinggal senasib sepenanggungan di loji kost kita yg tercinta....

WinD_Cute,,,


Cha_Hap"

and,,,

me,,,,






Be Simple Be Happy

manusia selalu menuntut kebahagiaan pada Tuhan
padahal kebahagiaan itu datang setiap hari
tapi sayang
kita terlalu senang menganggap diri paling malang.......

mungkin termasuk aku yang senang menangis

untunglah dunia telah mendidikku
hingga aku tahu
bahwa kemalanganku justru sumber kebahagiaanku

dan mulai sekarang...
akan aku buat jalan itu
jalan yang lebih mudah

karena bagiku...
di mana ada keinginan, maka di situlah kita harus membuat jalan termudah yang kita bisa!

karena kebahagiaan itu, bukan sesuatu yang bisa kita temukan,




tapi,,,





sesuatu yang bisa kita ciptakan!

Kamis, 12 Maret 2009

Tuhan Jika Ini Permintaan Terakhirku

Tuhan, jika ini adalah kesempatan terakhirku untuk meminta pada-Mu
Aku hanya ingin satu
Ikhlas
Atas sakit yang Kau titipkan padaku
Karena aku begitu sering tak sanggup
Aku hanya mahluk-Mu yang maha lemah
jadi aku minta
berikan ikhlas itu
berikan sabar itu
dan berikan kekuatan itu
untukku, Tuhan


Andai aku mampu
Aku terima semua ini
karena ini bukti cinta-Mu padaku


Tapi...
karena sekali lagi, aku lemah
Aku ingin kau cabut rasa sakit ini dari tubuhku, Tuhan
Karena aku sering tak sanggup
Maaf jika aku lancang, Tuhan
Takdirkanlah kesembuhan itu untukku
Aku mohon...


Amin.

Jalan Pulang Ini Punyamu

Pergilah
Tapi cinta ini masih milikmu
Jangan tanyakan sampai kapan
Karena aku tak pernah tahu

Aku tahu beban yang kau pikul
Tak sama dengan yang lain
Andai kau tahu, justru itu yang membuatmu selalu berarti di mataku
Meski karena itu kau bahkan tak mampu memiliki hidupmu

Berjuanglah
Perjuangkan semua yang harus kau perjuangkan
Dengan segenap kekuatan yang kau miliki
Karena hatiku selalu yakin kau mampu
Selalu...

Satu yang harus kau tahu
Jalan pulang ini punyamu
Jika kau lelah dan ingin membagi air mata
Sungguh aku ingin jadi temanmu menangis

Karena aku...........
Menyimpanmu di sini

Senin, 09 Maret 2009

Madu di Cawan Retak

ada apa di dunia remaja kita saat ini?
entahlah, aku tak tahu pasti. entah karena zaman yang memang menjadi gila. atau penghuni - penghuninya yang sudah amnesia norma.

dunia remaja, betapa tidak, dunia yang penuh warna. masa - masa indah penuh mimpi dan romansa kehidupan lainnya. em...
menurut ilmu sosiologi, pada masa inilah manusia mulai belajar menjadi pemeran dalam kehidupannya. mulai tahu siapa dirinya dan bermain peran sesuai yang dia inginkan. penerapan norma mulai diserap dengan baik. meskipun pada masa ini keadaan emosi seseorang sering tidak stabil. karena masih dalam proses pencarian jati diri.

karena itulah...
remaja begitu mudah menerima hal - hal baru yang dia terima. terlepas dari hal itu baik atau tidak.

tapi sayangnya, saat ini hal - hal yang tidak baik itu lebih mudah dijumpai. di sudut dunia manapun, hal yang tak baik itu selalu terlihat lebih menyenangkan. dan tentunya hampir selalu membuat mata para remaja itu tertarik untuk melihat. bahkan mungkin ada yang lebih dari sekedar melihat.

ironi dengan hal - hal yang baik di dunia ini. entah orang - orang baik di dunia ini lebih senang diam di rumah atau memang sudah jarang ada orang baik. yang jelas, mencari hal - hal baik hampir sama saja dengan mencari orang hitam di tengah malam di awal bulan.

akibatnya?
remaja kita begitu senang menikmati madu di cawan yang retak. nikmat tentu saja. siapa yang tak tahu nikmatnya madu? tapi bukankah percuma saja? cawan yang retak, lama kelamaan akan pecah juga. bisa bayangkan sendiri kan betapa terganggunya kita jika gelas yang sedang kita gunakan pecah di bibir kita sendiri? hhhh....

tapi kenapa remaja kita begitu senang dibodohi oleh cawan - cawan retak itu? karena cawan yang retak lebih murah? pantaskah bibir kita terampas kesempatan menyampaikan kebajikan demi sebuah luka dari cawan murahan itu? rasanya kita diciptakan tak sedungu itu...

Tuhan Yang Maha Cerdas telah menciptakan kita dalam keadaan yang cerdas pula. lantas kenapa kita senang jadi orang bodoh? tak sukakah kita pada pemberian Tuhan yang mahal itu?

Kamis, 05 Maret 2009

Surat Rahasia

oh tahukah kau
ini buatmu
tentang hatiku yang tak pernah bicara
pada siapa atau apapun juga
akan siluet senja
yang engkau ukir
katamu,
buat hidup yang harus aku tegarkan

aku ingin Tuhan takdirkan engkau untukku

betapa....
kedamaian itu kita!

BUKU TAMU MUSIUM PERJUANGAN - Taufiq Ismail

Pada tahun keenam
Setelah di kota kami didirikan
Sebuah Musium Perjuangan
Datanglah seorang lelaki setengah baya
Berkunjung dari luar kota
Pada sore bulan November berhujan
dan menulis kesannya di buku tamu
Buku tahun keenam, halaman seratus-delapan

Bertahun-tahun aku rindu
Untuk berkunjung kemari
Dari tempatku jauh sekali
Bukan sekedar mengenang kembali
Hari tembak-menembak dan malam penyergapan
Di daerah ini
Bukan sekedar menatap lukisan-lukisan
Dan potret-potret para pahlawan
Mengusap-usap karaben tua
Baby mortir buatan sendiri
Atau menghitung-hitung satyalencana
Dan selalu mempercakapkannya

Alangkah sukarnya bagiku
Dari tempatku kini, yang begitu jauh
Untuk datang seperti saat ini
Dengan jasad berbasah-basah
Dalam gerimis bulan November
Datang sore ini, menghayati musium yang lengang
Sendiri
Menghidupkan diriku kembali
Dalam pikiran-pikiran waktu gerilya
Di waktu kebebasan adalah impian keabadian
Dan belum berpikir oleh kita masalah kebendaan
Penggelapan dan salahguna pengatasnamaan

Begitulah aku berjalan pelan-pelan
Dalam musium ini yang lengang
Dari lemari kaca tempat naskah-naskah berharga
Kesangkutan ikat-ikat kepala, sangkur-sangkur
berbendera
Maket pertempuran
Dan penyergapan di jalan
Kuraba mitraliur Jepang, dari baja hitam
Jajaran bisu pestol Bulldog, pestol Colt

PENGOEMOEMAN REPOEBLIK yang mulai berdebu
Gambar lasykar yang kurus-kurus
Dan kuberi tabik khidmat dan diam
Pada gambar Pak Dirman
Mendekati tangga turun, aku menoleh kembali
Ke ruangan yang sepi dan dalam
Jendela musium dipukul angin dan hujan
Kain pintu dan tingkap bergetaran
Di pucuk-pucuk cemara halaman
Tahun demi tahun mengalir pelan-pelan

Deru konvoi menjalari lembah
Regu di bukit atas, menahan nafas

Di depan tugu dalam musium ini
Menjelang pintu keluar ke tingkat bawah
Aku berdiri dan menatap nama-nama
Dipahat di sana dalam keping-keping alumina
Mereka yang telah tewas
Dalam perang kemerdekaan
Dan setinggi pundak jendela
Kubaca namaku disana.....

GUGUR DALAM PENCEGATAN
TAHUN EMPATPULUH-DELAPAN

Demikian cerita kakek penjaga
Tentang pengunjung lelaki setengah baya
Berkemeja dril lusuh, dari luar kota
Matanya memandang jauh, tubuh amat kurusnya
Datang ke musium perjuangan
Pada suatu sore yang sepi
Ketika hujan rinai tetes-tetes di jendela
Dan angin mengibarkan tirai serta pucuk-pucuk cemara
Lelaki itu menulis kesannya di buku-tamu
Buku tahun-keenam, halaman seratus-delapan
Dan sebelum dia pergi
Menyalami dulu kakek Aki
Dengan tangannya yang dingin aneh
Setelah ke tugu nama-nama dia menoleh
Lalu keluarlah dia, agak terseret berjalan
Ke tengah gerimis di pekarangan
Tetapi sebelum ke pagar halaman
Lelaki itu tiba-tiba menghilang

When You Say Nothing at All - Ronnan Keating

It's amazing
How you can speak
Right to my heart
Without saying a word,
You can light up the dark
Try as I may
I could never explain
What I hear when
You don't say a thing

[CHORUS:]
The smile on your face
Lets me know
That you need me
There's a truth
In your eyes
Saying you'll never leave me
The touch of your hand says
You'll catch me
Whenever I fall
You say it best
When you say
Nothing at all

All day long
I can hear people
Talking out loud
But when you hold me near
You drown out the crowd
(The crowd)
Try as they may
They could never define
What's been said
Between your
Heart and mine

[Repeat chorus twice]

(You say it best
When you say
Nothing at all
You say it best
When you say
Nothing at all)

The smile on your face
The truth in your eyes
The touch of your hand
Let's me know

(You say it best
When you say
Nothing at all
You say it best
When you say
Nothing at all)

The smile on your face
The truth in your eyes
The touch of your hand
Let's me know
That you need me

(You say it best
When you say
Nothing at all
You say it best
When you say
Nothing at all)